14-6-2024 - Badai Pasti Berlalu (PST GKJ Bahasa Indonesia)


Episode Artwork
1.0x
0% played 00:00 00:00
Jun 13 2024 5 mins  

Nats Alkitab : Rut 2:12

Penulis : Pdt. Bobby Messakh


Tatkala terjadi badai yang menakutkan di samudera, sebuah kapal penumpang kecil terombang-ambing di tengah amukan angin ribut. Kebanyakan penumpang berpikir bahwa kapal itu akan hancur. Seorang penumpang yang ditugasi untuk mencari tahu apakah masih ada harapan untuk selamat, ia mencoba mencari kapten kapal sambil berpegangan pada dinding dan tangga, ia berjalan menuju geladak kapal. ketika mendekati ruang kemudi, ia melihat kapal sudah mendekati daratan meski harus melewati batu-batu karang yang tajam. Dan, sang kapten tampak sedang berusaha keras mengarahkan kapal ke sebuah teluk tenang yang tampak di depan agar mereka selamat. Menyadari bahwa suaranya tak mungkin terdengar di antara deru angin dan ombak, sang kapten hanya memandang tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu tersenyum. Dengan lega pria tadi kembali kepada para penumpang dan berkata, “Jangan kuatir. Semuanya baik-baik saja. Saya sudah melihat wajah kapten kapal, dan ia tersenyum!” Manakala terpukul oleh ombak kehidupan, kita mungkin tergoda untuk menyerah pada keputusasaan. Namun jika kita mau melihat “sang Kapten” yang berusaha dan mempercayakan hidup kepada Allah, kita akan menemukan damai di tengah “badai.” Kita dapat mempercayai Allah untuk membawa kita melewati badai kehidupan. (dikutip dari https://alkitab.sabda.org )

Kisah mengenai Naomi dan Rut tidak berakhir setelah mereka meninggalkan daerah Moab, tetapi kisah ini menjadi sebuah pertulangan baru sejak Naomi dan Rut kembali ke Betlehem. Mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bagi Naomi ini adalah beban berat ibarat berjalan menantang badai. Tidak ada lagi orang yang dapat di andalkan sebagai tulang punggung keluarga. Ia sudah tua dan Rut menantunya seorang wanita, pasti tidak bisa menanggung beban yang berat ini pikir Naomi. Rut tahu apa yang harus ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kebetulan saat itu sedang panen gandum, Rut bekerja jadi memungut jelai gandum yang terjatuh dari para pekerja yang memanen gandum di ladang. Dengan tak kenal lelah ia terus bekerja, hingga sang pemilik ladang gandum itu memanggilnya bahkan mengizinkannya untuk bekerja di sana. Melalui peristiwa itu, Tuhan mengubah beban hidup yang berat dalam keluarga Naomi, kini menjadi indah.

Bagi Allah tidak ada beban atau persoalan yang tidak dapat diselesaikan, walau bagi manusia itu adalah sesuatu yang mustahil. Perhatikan Kisah Naomi dan Rut, bagaimana beratnya kehidupan yang harus mereka jalani, namun kesetiaan iman mereka kepada Allah tidak berubah. Ini yang membuat Allah kagum dan mengubah beban yang berat dengan berkat yang melimpah, melalui pernikahan Rut & Boas.


“Berharaplah Pada Allah, badai pasti akan berlalu”


Pertanyaan untuk direnungkan

1. Bagaimana kita dapat mengatasi beratnya masalah hidup?

2. Mengapa Tuhan izinkan badai hidup menerpa kita?