15-6-2024 - Dia Mengerti (PST GKJ Bahasa Indonesia)


Episode Artwork
1.0x
0% played 00:00 00:00
Jun 14 2024 3 mins  

Nats Alkitab : 1 Korintus 10:13

Penulis : Pdt. Bobby Messakh


Dua penjelajah sedang bersafari di hutan, ketika tiba-tiba seekor singa ganas melompat ke ke depan mereka. “Tetap tenang” bisik penjelajah pertama. “ingat apa yang kita baca di buku tentang binatang liar? Jika anda berdiri diam dan menatap mata singa, tentu dia akan berbalik lari.” “Tentu”. Jawab temannya. “Anda sudah membaca bukunya, dan saya juga sudah membaca bukunya. Tetapi apakah singa sudah membaca bukunya?” (dikutip dari www.family-times.net).

Saudara kita tahu bahwa Allah ialah pribadi yang setia, Ia sangat memahami segala keadaan kita. Karena itu kita harus tetap setia pada-Nya. Paulus memberikan sebuah pemahaman kepada jemaat di Korintus mengenai kesetiaan Allah. Jika orang benar mengalami pencobaan, Ia jangan panik atau pun bersungut-sungut kepada Allah. Karena Allah tidak akan pernah meninggalkan mereka. Justru yang Allah harapkan ialah, orang benar itu tetap mendekat kepada-Nya. ‘Bukankah telah dikatakan dalam firman bahwa Ia tidak akan membiarkan orang benar dicobai melampaui kekuatan mereka? Pada waktu mereka dicobai, Allah akan memberikan jalan keluar, sehingga mereka dapat menanggungnya’ (ay.13). lni cara Allah di dalam menyatakan kasih-Nya kepada orang percaya, Allah sangat peduli dengan semua permasalahan umat-Nya.

Pernyataan ini seharusnya membuat kita selalu bersyukur, karena Allah setia pada janji-Nya. Pertolongan Allah terhadap setiap pencobaan yang kita alami, membuat kita fokus berjalan bersama Allah. Karena itu kita harus menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengintimidasi diri kita. Marilah kita hidup dalam pimpinan Tuhan dengan taat dan setia, karena Dia mengerti setiap persoalan kita.


“Jalanilah kehidupan ini dengan optimis, tetap bersandar pada Allah,

karena Dia Allah yang mengerti”


Pertanyaan untuk direnungkan

1. Apa yang sering menjadikan orang takut, berdasarkan renungan ini?

2. Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap pencobaan?