Tangguh dan Pertumbuhan: Kisah Singkat


Episode Artwork
1.0x
0% played 00:00 00:00
Mar 20 2025 16 mins   1

Perkenalkan Denica Riadini-Flesch, seorang mantan ekonom yang menjadi pengusaha. Ia sedih melihat perjuangan para pengrajin dan petani tradisional di pedesaan Indonesia sehingga ia mendirikan perusahaan untuk membantu mengubah hidup mereka. SukkhaCitta adalah merek mode dari petani-ke-lemari, yang mengembalikan daya kepada para perempuan yang membuat pakaian kita. Misinya: mengakhiri eksploitasi terhadap perempuan dan sekaligus meregenerasi planet ini.

Menyeimbangkan tujuan dan keuntungan, sekaligus melawan permintaan masyarakat akan fast fashion adalah upaya yang cukup berat. Pakaian murah yang diproduksi oleh peretail pasar massal membebani para perajin kecil di mana-mana. Namun, dampak fast fashion terhadap planet kita bahkan lebih dramatis. Industri ini bertanggung jawab atas 10 persen emisi karbon global. Memproduksi satu kaos katun saja bisa menghabiskan 2.700 liter air. Dan semua tekstil yang dibuang menumpuk di tempat pembuangan sampah, menambah 92 juta ton sampah setiap tahun. Begitu Riadini-Flesch mulai memperhatikan cara pembuatan pakaian, ia tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu. “Dalam ekonomi kerajinan, pada dasarnya mereka membuat sesuatu selama enam bulan, dan baru setelah itu mereka mencoba menjualnya. Namun pada saat itu, perempuan tidak memiliki daya tawar. Mereka membutuhkan uang tunai agar keluarga mereka bisa bertahan hidup. Dan itulah mengapa sektor ini juga dipenuhi dengan begitu banyak eksploitasi,” jelasnya.

Riadini-Flesch mengambil pendekatan holistik, memperluas akses ke pendidikan dan pasar, dan bisnisnya berfokus pada kalender pertanian, bukan kalender mode. “Kami adalah perusahaan sosial. Apa yang kami lakukan di desa-desa didanai oleh bisnis kami. Jadi pada dasarnya, untuk setiap <pakaian> yang dibeli, pelanggan kami memulai siklus regenerasi di desa-desa kami. Dan karena hanya menggunakan bahan alami dan pewarna alami, pakaian kami hanya butuh sekitar dua hingga empat minggu agar terurai sepenuhnya kembali ke tanah,” katanya.

Mempelajari cara mengembangkan bisnis sambil mempertahankan nilai-nilai yang dipegangnya membuat Denica memikirkan kembali definisi kesuksesannya. Ia mengatakan, “Pertumbuhan bukan hal buruk, selama kita tahu apa yang ‘cukup’ bagi kita. Dan begitu kita mencapainya, kita mempertahankannya. Kita mencari cara untuk menjaga semua orang yang terlibat. Kita mencari cara untuk memberi lebih banyak daripada yang kita terima. Dan ketika itu, bisnis bisa benar-benar menjadi kekuatan untuk kebaikan.”

Dengarkan kisah inspiratif Riadini-Flesch dan bagaimana ia menciptakan perusahaan sosial yang memberi kesempatan nyata bagi perempuan di Indonesia, bukan hanya bantuan.

See Privacy Policy at https://art19.com/privacy and California Privacy Notice at https://art19.com/privacy#do-not-sell-my-info.